Penyakit kusta. Mendengarnya saja sudah menggerunkan!
Kononnya penyakit kusta merupakan pernyakit sumpahan.
Waryadin, remaja kelahiran Tebing Tinggi (Sumbar) 1978 silam, tidak mengetahui kalau pada usia 16 tahun dia boleh menderita penyakit kusta.
Remaja tamat sekolah menengah itu baru mengetahui dia terkena penyakit tersebut setelah dua tahun menderita. "Saat masih di Sekolah menengah, saya hanya sakit-sakit biasa. Tapi kalau luka, sembuhnya lama," ujar Rayadin, nama panggilan akrab, penduduk Pisang Baru, Bahuga, Way Kanan.
Dia mengaku pada usia 15--16 tahun sudah mula mengisap rokok. Saat merokok terkena percikan api, tangannya tak merasakan sakit. Kulit nya seakan tidak merasa. Namun saat itu, katanya, dia belum mengetahui apa gejala penyakitnya itu.
Untuk mengobati penyakitnya tadi, awalnya pria pasangan Gimin (55) dan Sutini (45) ini hanya dibawa ke orang yang "serba tahu" (Dukun).
Pada waktu itu, disangka penyakit nya itu adalah kesan "Guna-Guna". Setelah dibawa ke orang pintar ternyata tak juga sembuh. Satu per satu bagian jari-jemari tangannya mengalami "luka", bahkan hingga membusukkan.
Karena keadaan semua jari-jemarinya kelihatan "luka", ibubapa Rayadin membawanya ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) tak jauh dari kampung. Petugas disana menyarankan agar jemarinya dibedah.
Walaupun dirawati, penyakit kusta terus merebak. "Akibat sakit saya tidak lagi melanjutkan persekolahan," kata Rayadin.
Terus berusaha untuk sembuh, suatu ketika ada doktor yang menyarankannya dia mendapatkan rawatan di rumah sakit kusta di Palembang. Namun, kerana kurang kemampuan, rawatannya di buat ala kadar.
Dia pun makin merendah diri kerana orang memandang penyakitnya secara sebelah mata. Ini berlaku kerana orang takut untuk berdampingan dengannya, bimbang berjangkit.
Akibat penyakit kusta ini, tidak hanya tak sekolah, tapi untuk bekerja juga sangat terbatas. Akhirnya hanya membantu orangtua berniaga tawhu.
Lapan tahun sudah berlalu, Waryadin menderita penyakit kusta, hingga menyebabkan dia cacat seumur hidup.
Untung saja, ada kenalan yang memperkenalkan ubat ke kakak sulungnya.
Rayadin, anak kedua dari lapan adikberadik, itu akhirnya mencoba produk obat tradisional yang merangkumi medik dan modern.
Langkah pertama, dia diberikan teh Mulberry atau nama produknya lebih dikenal dengan A2. Setiap hari dua hingga tiga kali meminum teh tersebut.
Teh itu menurut kata mereka berkhasiat sebagai antioksidan. Teh itu dianggap mampu mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh. "Tahap pertama, kaki saya yang sudah bernanah dan membusuk bertahun-tahun itu akhirnya kering. Tidak hanya itu, teman tadi juga memberikan produk yang mengandung madu putih yang berkhasiat lebih dari teh Mulberry," ujar dia.
Lebih dari dua botol untuk menyembuhkan luka yang telah bertahun tidak kering. Selain itu, ditambah kapsul yang mengandung ginseng. Saat ini saya sudah menggunakannya hingga beberapa bulan. Awalnya saya sukar berjalan, karena kaki yang luka sudah bertahun.
Kini sebagian luka di kaki dan tangan sudah kering dan Rayadin mampu berjalan secara normal.
"Awalnya saya tidak percaya, tapi dicoba dan ternyata cocok untuk saya. Saat ini untuk perawatan, saya tetap meminum teh Mulberry. Saya tak tahu apakah saya bisa sembuh dengan penyakit kusta. Namun yang pasti, saat ini saya berusaha mencegah penyakit itu merosakkan tubuh saya secara perlahan".
Untuk DiketahuiPenyakit kusta menular pada seseorang dan dapat dirasakan 10 tahun akan datang. Gejala pertama hanya seperti bertanda putih seperti panau, tiada rasa, kebas, misalnya jika disentuh dengan kapas. Untuk tingkat yang lebih parah menyebabkan cacat seumur hidup.
Penyakit kusta sebenarnya tidak membawa kepada kematian, tetapi jika sudah terkena penyakit tersebut mangsa akan cacat seumur hidup. Penyakit itu sendiri terbagi dua yakni kusta PB (Pancibacillary) dan kusta MB (Multibacilliary). Kusta PB, termasuk penyakit kusta yang tidak berjangkit dan kusta MB adalah jenis yang berjangkit.
Penyakit kusta ini memang termasuk penyakit berjangkit yang paling tidak berjangkit. Dari 95% menurut ahli tidak boleh berjangkit karena manusia memiliki CMI (ketahanan tubuh) dan tiga persennya semimenular dan sisanya sangat gampang tertular.
Aku petik
dari SINI